/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;
Showing posts with label By: Uli. Show all posts
Showing posts with label By: Uli. Show all posts

Monday, 23 March 2015

How To Make Kärntner Kasnudel


 Kärntner Kasnudel
(Kuliner spesial khas Kärnten)


 by Sri Yuliyanti
   

    Kärnten yang merupakan  salah satu kota di Austria ini, mempunyai daya tarik  tersendiri. Selain keindahann alamnya yang memukau, makanan khas nya pun tidak diragukan lagi kelezatannya.
  Berawal dari perkenalan saya bersama Johanna. Wanita kelahiran Kärnten yang sedang study Olahraga dan Bahasa Prancisnya di Universitas Graz, yang sangat gemar sekali memasak dan ia ingin berbagi rahasia kelezatan dari Kärntner Kasnudel kepada kita semua. Penasaran, Apa dan bagaimana cara membuatnya?
   Kärntner Kasnudel adalah salah satu makanan khas dari Kärnten, berbahan dasar terigu yang diolah menjadi noodle dan kemudian di bentuk menjadi bulatan pipih lalu diisi dengan Toping ( Sesuai selera). Kebayang enaknya bukan! Ada bocoran sedikit nih, katanya toping yang banyak digemari dan banyak dijumapi di restoran atau supermarket yaitu Kärntner Kasnudel dengan toping kentang dan bröseltopfen (Quark/ keju).


Bahan: Untuk 4 Porsi
·      300 g Terigu (halus)
·      2 telur ayam
·      1 sendok Teh garam (untuk adonan Noodel)
·      200 g Kentang (bertepung)
·      250 g Bröseltopfen
·      1 sendok makan daun Minz
·      Petersilie secukupnya
·      Majoran secukupnya (berupa rempah- rempah)
·      Garam
·      Merica
·      100 g Butter/ Mentega (untuk souce)
·      Tepung supaya tidak lengket saat pembuatan.




Cara pertama : Rebus Kentang kira- kira sampai 25 menit, kemudian angkat dan dinginkan. Setelah itu parut kentang atau bisa menggunakan alat Pres.


Cara Kedua : Membuat  adonan Noodle







Campurkan Tepung, Garam , dan Telur lalu aduk sampai merata, kemudian tuangkan susu, aduk adonan secara manual hingga adonan menjadi empuk. Setelah itu tutup adonan dan diamkan selama 1 jam.






 

Cara Ketiga: Membuat Toping 
 
Campurkan semua bahan Bröseltopfen, Petersilie, daun Minz, Merica, garam dan begitu juga dengan kentang yang sudah dihaluskan, lalu aduk hingga rata, setelah itu buat bulatan kecil (sebesar tomat Cery).









 Cara keempat: Mebentuk Adonan dan Toping menjadi Kärntner Kasnudel









Taburkan meja dengan tepung terigu supaya Adonan tidak lengket. Buat bulatan kecil dari Adonan Noodle lalu Pipihkan setelah itu isi dengan toping yang kemudian bentuk sesuai selera atau lihat pada gambar.
Tips: Usahakn jangan sampai ada gelembung udara saat Adonan sudah dibentuk, karena saat di rebus mengakibatkan Adonan akan pecah dan topingnya keluar.

Cara kelima: Rebus dengan api sedang, selama 8 menit, Lalu angkat saat sudah berada di permukaan air. Kemudian diamkan sampai menjadi kering dan air rebusan sudah hilang.
Tips: Sebaiknya jangan di aduk. Setelah Matang, angkat dengan hati- hati dan sebaiknya segera di dinginkan dengan air dingin dari Kran kemudian diamkan, supaya tidak menempel satu sama lain.JJi



Cara Penyajian: Panaskan Butter/ Mentega kemudian masukkan Kärntner Kasnudel yang sudah direbus tadi.
Tips: Salat bisa menjadi pelengkap yang membuat Kärntner Kasnudel semakin spesial. Kärntner Kasnudel juga bisa di simpan di friser untuk produksi dalam jumlah banyak.
Itulah tadi rahasia pembuatan Kärntner Kasnudel, dan akan lebih seru lagi pastinya, jika mencobanya memasak dirumah, dengan kreasi unik dan dengan toping sesuai selara. J
Selamat mencoba!!




















Thursday, 5 March 2015

Phd Story: Sarrah Ayuandari (Innsbruck)


by Sri Yuliyanti


 
Sarrah Ayuandari, wanita kelahiran 4 April 1987, Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini adalah seorang dosen Muda di Bagian Obstetri dan Ginekologi (kebidanan dan kandungan) di Universitas Gadjah Mada (UGM) yang  sedang menuntut ilmu  S3 nya di Innsbruck, Austria. Mari kita simak lebih dalam apa rahasia kesuksesan Sarrah hingga membawanya sampai ke Universitas Innbruck?

Aktivitas apa yang saat ini sedang Sarrah lakukan?
Pada tahun 2009, saya lulus dari Fakultas Kedokteran UGM dan saya sempat  bekerja di Rumah Sakit di Palangka Raya lalu di Yogyakarta. Namun saya memiliki cita-cita untuk mengajar, maka kemudian di Universitas Gadjah Mada saya mendaftarkan diri untuk menjadi seorang dosen.  Alhamdulillah, saya lulus tes dan menjadi  dosen muda untuk  melakukan beberapa kegiatan di UGM, di antaranya adalah mengajar keterampilan-keterampilan dasar pada mahasiswa S1 di Fakultas Kedokteran UGM. Sementara itu, saya mulai mencari kesempatan untuk melanjutkan Program S3/ PhD dan mencari beasiswa untuk mengambil PhD tersebut.
Alhamdulillah, kemudian di tahun 2011 saya mendapatkan beasiswa dari Dikti untuk studi PhD di Departemen Ginekologi dan Endokrinologi, Medical University of Innsbruck, Innsbruck, Austria. Tahun pertama, diisi dengan kuliah dan kursus- kursus wajib, lalu memasuki  tahun ke 2 dan ke 3 baru masuk ke riset atau proyek penelitian di laboratorium. Saat ini saya memasuki tahun terakhir dalam program PhD tersebut dan sedang dalam proses penulisan publikasi ilmiah serta disertasi.
Titik fokus pada proyek penelitian saya disini adalah masalah kesuburan atau fertilitas pada pasien kanker yang sedang menjalani terapi atau pengobatan kanker. Pasien yang sedang menjalani terapi untuk penyakit kanker (kemoterapi dan radioterapi) mempunyai resiko untuk menjadi tidak subur karena obat dari terapi kanker tersebut dapat mempengaruhi fungsi dari indung telur, sehingga pada akhirnya kemampuan untuk memiliki keturunan dapat berkurang. Tujuan penelitian kami di sini adalah untuk mengembangkan solusi-solusi serta meningkatkan tingkat keberhasilan dari solusi tersebut dalam mempertahankan kesuburan pada pasien kanker yang telah menjalani terapi pada kanker.

Apa yang dimaksud dengan Publikasi dan Disertasi?
Publikasi adalah atikel Ilmiah mengenai riset yang saat ini kita lakukan dan dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah yang dapat mencakup ruang lingkup Internasional. Publikasi ilmiah selalu berisi pengetahuan dan hal-hal terbaru dari suatu bidang, misalnya bagi saya adalah bidang kebidanan dan kandungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan disertasi adalah ulasan kegiatan riset atau penelitian kita selama 3-4 tahun mengikuti program PhD. Disertasi tersebut akan dipresentasikan di depan pembimbing dan penguji, dan kemudian jika sudah disetujui, maka akan dikumpulkan resmi di universitas sebagai syarat kelulusan.

Apa yang menjadi tantangan selama mengambil program Phd ini? 

Tantangan utama ada di penelitian itu sendiri.  Kita harus selalu mencari Ide-ide baru dan mengembangkan Ide-ide tersebut agar hasilnya dapat memperkuat penelitian sebelumnya atau bahkan langsung bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, seringkali eksperimen yang kita lakukan tidak selalu berhasil dan disitu kita dituntut untuk sabar dan belajar dari kegagalan supaya eksperimen selanjutnya bisa lebih baik lagi. Apalagi program Phd ini memiliki waktu terbatas. Selain itu, pengelolaan keuangan, alat-alat, dan bahan-bahan di laboratorium juga membutuhkan perhatian ekstra. 
Rekan-rekan di laboratorium serta pembimbing saya sangat suportif dan selalu menyediakan waktu untuk berdiskusi, baik mengenai persoalan riset maupun di luar itu. Semua rekan-rekan di tim riset saya sudah saya anggap sebagai keluarga.

Apa pencapaian selama di Innsbruck selama ini?
Selama mengikuti Program Phd ini saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dalam kehidupan yang sangat berharga, seperti mengetahui etos kerja orang-orang di Austria yang disiplin, lalu mengetahui bagaimana cara bekerja dalam sebuah tim, dan bagaimana merancang serta melakukan suatu riset itu sendiri. Selain itu, alhamdulillah saya sempat beberapa kali mendapat penghargaan pada beberapa seminar/konferensi internasional yang saya ikuti dengan mempresentasikan data dari proyek riset kami di Innsbruck. Selain itu, saya juga berkesempatan untuk menjalin network dengan peneliti dari universitas lain dan saya juga berkesempatan untuk membawa nama Indonesia dalam forum internasional tersebut. Kesempatan-kesempatan yang baik tersebut saya gunakan sebagai inspirasi dan pemicu motivasi untuk dapat menjadi lebih baik lagi. 
Alhamdulillah saat ini saya sudah menjadi co-author dari dua publikasi ilmiah internasional. Mohon doanya agar saya bisa segera mempublikasikan artikel ilmiah saya sebagai first author dalam waktu dekat.

Suka duka hidup di Eropa?
Tentunya tidak mudah tinggal jauh dari kampung halaman. Namun sejauh ini, alhamdulillah jauh lebih banyak sukanya daripada dukanya, karena pada dasarnya saya mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, dan saya selalu menikmati hidup di Innsbruck yang sudah saya anggap sebagai kampung halaman kedua ini. Saya banyak mendapatkan sahabat baru selama saya hidup di eropa, terutama teman baru dari berbagai negara, sehingga pikiran saya bisa jauh lebih terbuka dengan mengenal banyak karakter juga budaya. Bersama teman-teman tersebut saya sering melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti hiking atau naik gunung bersama, atau sekedar makan malam di restoran yang menyediakan menu lokal.
Di Innsbruck sendiri, saya paling cinta dengan pemandangannya, yaitu keindahan pegunungan Alpen. Setiap hari saya memang melihat pegunungan yang sama, namun setiap hari pula lah saya selalu merasa kagum yang tidak ada habis-habisnya. Udara dan air di Innsbruck juga sangatlah bersih dan segar. 

Tips-Tips atau rahasia sukses?
Saya selalu berusaha untuk menyeimbangkan semua hal. Kita sebagai manusia mempunyai banyak sekali potensi yang sebenarnya bisa kita kembangkan. Sebisa mungkin pikiran kita terbuka untuk hal baru. Ambil hikmah dari setiap hal, tidak mengeluh, dan selalu syukuri segala nikmat serta kesempatan yang kita punya. Oleh karena itu saya sangat suka untuk mengikuti banyak kegiatan, terutama kegiatan yang mengandung nilai manfaat, seperti ikut pengajian dan Liqo di Innsbruck dan forum Muslimah Tirol, menjadi Editor di Majalah 1000 Guru, dll. Satu lagi tips bagi kita semua: senantiasa doakan dan minta doa dari banyak orang, terutama ibu dan ayah kita.

Harapan?
Sebagai harapan jangka panjang, setelah saya dan rekan-rekan seperjuangan lain sudah lulus dari PhD, kami sangat ingin untuk menjadikan bidang riset atau penelitian di Indonesia lebih maju lagi serta semakin meningkatnya kesadaran untuk memajukan penelitian dari semua pihak. Saya berharap semoga tahun ini S3 saya bisa selesai dengan baik, kemudian ilmu yang saya dapat selama ini berkah dan bermanfaat untuk masyarakat. Saya berharap agar bidang yang sekarang saya dalami di Innsbruck bisa segera diterapkan di Indonesia, serta semakin banyak lagi rekan-rekan peneliti muda Indonesia yang akan melanjutkan studi-nya kemudian berkiprah bersama untuk negara kita tercinta. Amin ya rabbal alamin.


***

Pengalaman Interview pertama saya dengan Mba Sarrah Ayuandari, menjadi pengalaman yang berkesan. Terima Kasih banyak atas waktu dan kehangatan berbincangnya kepada Mba Sarrah, walaupun jarak dan waktu terbentang antara Indonesia dengan Austria, Alhamdulilah dan Insyaallah perbincangan hangat kita via Skype membawa banyak manfaat serta motivasi bagi Pembaca dan khususnya saya pribadi. Terima Kasih Mba Sarrah!! :)

Tuesday, 17 February 2015

Serunya Faschingsumzug di Graz 2015

by Sri Yuliyanti 
Hip hip hura! Selasa pagi (17/02/2015), "Fasching"  memeriahkan Kota Graz, yang dimulai pukul 11.45. "Fasching", yang dalam bahasa Indonesia artinya "karnaval", adalah tradisi sejak tahun 1966 hingga sekarang, yang sebenarnya diawali hanya sebagai lelucon dengan berkostum bebas untuk lucu-lucuan. Karena kegiatan ini menyenangkan bagi orang-orang, dijadikanlah tradisi tiap tahun.

 Atas perhatian pemerintah daerah setempat dan dukungan dari ‘‘Kleine Zeitung‘‘ (koran untuk wilayah Steirmark dan Kärnten), terselenggaralah "Fasching" dengan tujuan meresmikan jembatan utama Graz yang bernama Erzherzog-Johann-Bruecke.

Pusat kota Graz, Herrengasse, Hauptplatz sangat dipenuhi oleh para peserta dan penonton acara ini. Dan keamanan tidak diragukan lagi, karena kesiagaan polisi membuat acara ini berlangsung dengan tertib. Keadaan cuaca cukup dingin, namun tidak menghalangkan semangat dan kemeriahan mereka. Para peserta memakai kostum yg beragam, contohnya seperti Spiderman, Elvis Presley, Naga, Badut, dan banyak yang melukis wajah seperti kucing dan lain-lain.
 
Ada hal yang paling menarik dari "Faching Graz": selain gratis untuk peserta dan penonton, ada juga hadiah untuk peserta yg terbaik dalam hal kreativitas berkostum. Seru bukan! Bagi anak- anak pun banyak keseruan-keseruan yang mereka dapatkan, seperti menggambar, bermain balon, dan aksi badut yang lucu. Spesialnya "Fasching Graz" kali ini, disediakan sebanyak 6000 donat Faschingskrapfen untuk anak-anak tanpa harus bayar. Info dan resep Faschingskrapfen: http://www.wien.info/en/shopping-wining-dining/viennese-cuisine/recipes/faschingskrapfen 


Kemeriahan pun terlihat sampai di ujung acara. Pemberian hadiah dimulai pukul 13.45, di atas panggung "Kleine Zeitung" di jalan Färberplatz. Dan "Fasching Graz" ditutup dengan pembagian hadiah bagi peserta terbaik. 


Selain sebagai tradisi, "Fasching Graz" dimanfaatkan bagi banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga, kerabat dan teman-teman dalam situasi yang tentunya berbeda. Kuliner khas pun berjejer di tengah kota yang menambah kehangatan "Fasching Graz" pada musim dingin. Selain terdapat Faschingskrapfen, ada juga yang laris, yaitu langos dan manisan.

 
Untuk tahun berikutnya akan ada keseruan-keseruan apa lagi yaaaaa??!