/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;

Monday, 5 October 2015

Phd Story: Nur Ainun Pulungan (Innsbruck)



Nur Ainun Pulungan adalah mahasiswi Geografi dari Leopold-Franzens Universitaet Innsbruck dan  akan menyelesaikan program Phd-nya pada November 2015. Perempuan kelahiran 21 Agustus ini akan berbagi cerita mengenai studinya yang ia tekuni selama beberapa tahun.

1.      Bisa dijelaskan program Phd-nya tentang apa?

Riset PhD saya adalah tentang genesis tanah atau yang dikenal dengan nama pedogenesis. Pedogenesis merupakan salah satu kajian dalam ilmu tanah yang membahas tentang asal-usul terbentuknya tanah di suatu area. Kenapa asal-usul tanah perlu dikaji? Karena sebenarnya tanah yang membalut permukaan Bumi kita ini tidak hanya berasal dari 1 proses tertentu saja - seperti yang pernah kita pelajari waktu SD bahwa “tanah berasal dari proses pelapukan mekanik pada batuan”. Faktanya, asal-usul terbentuknya tanah sangatlah bervariasi, apalagi untuk daerah tropis dan daerah yang dikelilingi oleh jejeran gunung api seperti Indonesia. Adanya proses dari dalam Bumi (seperti letusan gunung api, proses pengangkatan daratan akibat patahan lempeng ) maupun proses di permukaan Bumi (seperti longsor, erosi, dan banjir) akan mempengaruhi  asal-usul tanah disuatu area. Walaupun secara kasat mata tanah terlihat hampir sama disemua area, namun secara detail belum tentu tanah tersebut memiliki asal-usul pembentukan yang sama. Dampaknya, berbeda asal-usul pembentukan tanah maka akan menghasilkan karakteristik tanah yang berbeda pula, yang mana artinya hal ini akan berpengaruh pada kapabilitas tanah tersebut untuk diolah ataupun dijadikan objek aplikasi.


2.      Bagaimana proses penelitian atau proyekny?
Karena penelitian saya ini termasuk ke dalam lingkup geografi fisik/lingkungan maka penelitian ini bersifat induktif, yaitu berbasis pada pencarian objek permasalahan di lapangan – lain halnya dengan lingkup geografi manusia yang melakukan penelitian bersifat deduktif, yaitu penelitian diawali dengan studi literature/konsep.

Survey lapangan menjadi kegiatan dasar dalam penelitian ini. Penentuan topik genesis dalam penelitian tanah ini, baru didapat setelah dilakukan beberapa kali survey lapangan untuk menggali permasalahan tanah yang unik untuk dikaji. Berdasarkan survey lapangan, saya mendapati bahwa tanah di lereng Gunung Api Sumbing-Jawa Tengah, memberikan variasi morfologi tanah yang spesifik. Kemudian, dilanjutkan dengan pengambilan sampel tanah berdasarkan analisis spasial dari peta ataupun citra satelit. FYI, analisis spasial adalah pendekatan yang menganalisis pola fenomena alam secara keruangan (space), yang mana pendekatan ini merupakan pendekatan andalan yang biasa digunakan dalam kajian geografi ataupun kajian kebumian lainnya. Penelitian dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk mengidentifikasi properti fisik, kimia, maupun mineralogi tanah. Sebagai tahap akhir dalam penelitian induktif ini, pembandingan teori/konsep terdahulu dilakukan untuk melihat pembaruan apa yang telah kita hasilkan. 


3.      Apa saja tantangannya?
Tantangannya salah satumya adalah meng-sinkron-kan pemikiran dengan para supervisor disini. Karena saya membawa topik baru bagi mereka (kajian tanah vulkanik di daerah  tropis) yang berbeda dengan kajian tanah disini sehingga membutuhkan extra-effort dalam diskusi. Disisi lain, pemikiran-pemikiran mereka yang maju dan taktis membuat “conventional thinking” yang terbawa dari negara asal harus bisa saya ubah   

4.      Suka duka dan pengalaman menarik dalam menekuni program ini?
Sukanya: dapat teman baru, ilmu baru, pengalaman baru terutama dalam menyikapi “scientific problem”, dan tentunya dapat menyalurkan hobi jalan-jalan karena Austria memiliki banyak tanggal merah hehee
Dukanya adalah pada saat crosscheck hasil tentative laboratorium. Apabila data hasil laboratorium bias atau tidak sesuai dengan karakteristik tanah yang sy temukan di lapangan maka saya harus menunggu sampai semester berakhir untuk melakukan survey tambahan ke Indonesia.

5.      Hasil dari proyek? Sudah sejauh apa penelitiannya?
Bahwa genesis tanah di DAS Bogowonto secara umum berasal dari empat macam pembentukan: (1) tanah residu material Tersier, (2) tanah residu abu vulkanik Quarter, (3) tanah deposit akibat tertransport oleh longsor, (4) tanah terusik akibat aktivitas manusia. Keempat macam genesis tanah ini kemudian saya integrasikan secara spasial dengan pendekatan “soil-landscape system” dengan harapan dapat dijadikan acuan bagi penelitian genesis tanah di daerah lain yang memiliki karakteristik serupa – yaitu area vulkanik.       



5.      Rencana ke depan? 
Ingin rehat sejenak dari yang namanya “sekolah”. Kembali dulu ke negara tercinta untuk mengaplikasi ilmu yang sudah diperoleh, beberapa tahun yang akan datang baru memikirkan untuk Post Doc.

6.      Kegiatan lain selain Phd?
Kegiatan lain biasanya pengajian Wapinn 2 minggu sekali, kumpul bareng teman-teman PPI-Innsbruck di rumah ibu asuh kami atau bahkan piknik bareng. Kalau untuk kerja sampingan tidak ada karena tidak diperbolehkan dari pemberi beasiswa. 


No comments:

Post a Comment