Nur Ainun Pulungan adalah mahasiswi Geografi dari Leopold-Franzens Universitaet Innsbruck dan akan menyelesaikan program Phd-nya pada November 2015. Perempuan kelahiran 21 Agustus ini akan berbagi cerita mengenai studinya yang ia tekuni selama beberapa tahun.
1.
Bisa dijelaskan program Phd-nya tentang apa?
Riset PhD saya adalah
tentang genesis tanah atau yang dikenal dengan nama pedogenesis. Pedogenesis
merupakan salah satu kajian dalam ilmu tanah yang membahas tentang asal-usul terbentuknya
tanah di suatu area. Kenapa asal-usul tanah perlu dikaji? Karena sebenarnya tanah
yang membalut permukaan Bumi kita ini tidak hanya berasal dari 1 proses
tertentu saja - seperti yang pernah kita pelajari waktu SD bahwa “tanah berasal
dari proses pelapukan mekanik pada batuan”. Faktanya, asal-usul terbentuknya
tanah sangatlah bervariasi, apalagi untuk daerah tropis dan daerah yang dikelilingi
oleh jejeran gunung api seperti Indonesia. Adanya proses dari dalam Bumi (seperti
letusan gunung api, proses pengangkatan daratan akibat patahan lempeng ) maupun
proses di permukaan Bumi (seperti longsor, erosi, dan banjir) akan
mempengaruhi asal-usul tanah disuatu
area. Walaupun secara kasat mata tanah terlihat hampir sama disemua area, namun
secara detail belum tentu tanah tersebut memiliki asal-usul pembentukan yang
sama. Dampaknya, berbeda asal-usul pembentukan tanah maka akan menghasilkan
karakteristik tanah yang berbeda pula, yang mana artinya hal ini akan
berpengaruh pada kapabilitas tanah tersebut untuk diolah ataupun dijadikan
objek aplikasi.
2.
Bagaimana proses penelitian atau proyekny?
Karena penelitian saya
ini termasuk ke dalam lingkup geografi fisik/lingkungan maka penelitian ini
bersifat induktif, yaitu berbasis pada pencarian objek permasalahan di lapangan
– lain halnya dengan lingkup geografi manusia yang melakukan penelitian
bersifat deduktif, yaitu penelitian diawali dengan studi literature/konsep.
Survey lapangan menjadi
kegiatan dasar dalam penelitian ini. Penentuan topik genesis dalam penelitian tanah
ini, baru didapat setelah dilakukan beberapa kali survey lapangan untuk
menggali permasalahan tanah yang unik untuk dikaji. Berdasarkan survey
lapangan, saya mendapati bahwa tanah di lereng Gunung Api Sumbing-Jawa Tengah, memberikan
variasi morfologi tanah yang spesifik. Kemudian, dilanjutkan dengan pengambilan
sampel tanah berdasarkan analisis spasial dari peta ataupun citra satelit. FYI,
analisis spasial adalah pendekatan yang menganalisis pola fenomena alam secara
keruangan (space), yang mana pendekatan ini merupakan pendekatan andalan yang
biasa digunakan dalam kajian geografi ataupun kajian kebumian lainnya. Penelitian
dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk mengidentifikasi properti fisik,
kimia, maupun mineralogi tanah. Sebagai tahap akhir dalam penelitian induktif
ini, pembandingan teori/konsep terdahulu dilakukan untuk melihat pembaruan apa
yang telah kita hasilkan.
3.
Apa saja tantangannya?
Tantangannya salah
satumya adalah meng-sinkron-kan pemikiran dengan para supervisor disini. Karena
saya membawa topik baru bagi mereka (kajian tanah vulkanik di daerah tropis) yang berbeda dengan kajian tanah
disini sehingga membutuhkan extra-effort dalam diskusi. Disisi lain,
pemikiran-pemikiran mereka yang maju dan taktis membuat “conventional thinking”
yang terbawa dari negara asal harus bisa saya ubah
4.
Suka duka dan pengalaman menarik dalam menekuni program ini?
Sukanya: dapat teman
baru, ilmu baru, pengalaman baru terutama dalam menyikapi “scientific problem”,
dan tentunya dapat menyalurkan hobi jalan-jalan karena Austria memiliki banyak
tanggal merah hehee
Dukanya adalah pada saat
crosscheck hasil tentative laboratorium. Apabila data hasil laboratorium bias
atau tidak sesuai dengan karakteristik tanah yang sy temukan di lapangan maka
saya harus menunggu sampai semester berakhir untuk melakukan survey tambahan ke
Indonesia.
5.
Hasil dari proyek? Sudah sejauh apa penelitiannya?
Bahwa genesis tanah di
DAS Bogowonto secara umum berasal dari empat macam pembentukan: (1) tanah
residu material Tersier, (2) tanah residu abu vulkanik Quarter, (3) tanah
deposit akibat tertransport oleh longsor, (4) tanah terusik akibat aktivitas
manusia. Keempat macam genesis tanah ini kemudian saya integrasikan secara
spasial dengan pendekatan “soil-landscape system” dengan harapan dapat
dijadikan acuan bagi penelitian genesis tanah di daerah lain yang memiliki
karakteristik serupa – yaitu area vulkanik.
5.
Rencana ke depan?
Ingin rehat sejenak dari
yang namanya “sekolah”. Kembali dulu ke negara tercinta untuk mengaplikasi ilmu
yang sudah diperoleh, beberapa tahun yang akan datang baru memikirkan untuk
Post Doc.
6.
Kegiatan lain selain Phd?
Kegiatan
lain biasanya pengajian Wapinn 2 minggu sekali, kumpul bareng teman-teman
PPI-Innsbruck di rumah ibu asuh kami atau bahkan piknik bareng. Kalau untuk
kerja sampingan tidak ada karena tidak diperbolehkan dari pemberi beasiswa.
No comments:
Post a Comment