/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;

Monday, 24 August 2015

Phd Story: Chitra Hapsari Ayuningtyas



Chitra Hapsari Ayuningtyas adalah mahasiswi yang mengenyam pendidikan di University of Klagenfurt atau Alpen-Adria-Universität Klagenfurt yang sebentar lagi akan mendapatkan gelar PhD-nya dari bidang studi Informatika.

Smart Home adalah proyek penelitiannya. Apa itu Smart Home? Mungkin istilah ini sama dengan term Internet of Things, yang sederhananya, berarti benda-benda yang dapat tersambung dengan internet, misalnya mobil yang dapat terkoneksi dengan smartphone sehingga kita tidak perlu memegang smartphone saat mengendari mobil. Dan Smart Home adalah benda-benda dalam rumah yang dapat saling terkoneksi, benar tidak Mbak Chitra? 

Lebih jelasnya, mari kita tanya perempuan kelahiran Malang ini...


Bisa jelaskan sedikit tentang penelitian PhD-nya?

Penelitian PhD saya adalah mengenai analisis data sensor dari smart home. Smart home adalah sebuah rumah yang dilengkapi teknologi dengan kemampuan intelegensia untuk mengenali apa yang terjadi pada penghuni dan lingkungannya, serta memberikan respons yang disesuaikan dengan situasi.

http://www.ecnmag.com/sites/ecnmag.com/files/legacyimages/GreenPeak-SmartHome.png
Contoh aplikasinya, dengan mengenali kebiasaan penghuni, smart home bisa menyalakan alarm di pagi hari, mengeset suhu air di kamar mandi sesuai kesukaan, menyalakan mesin kopi dan mengeset televisi pada channel favorit, dengan timing yang disesuaikan dengan aktivitas penghuni. 

Untuk mengamati lingkungannya, pada smart home dipasang berbagai sensor yang dapat mengenali lokasi dan pergerakan penghuni rumah. 

Tugas saya adalah untuk melakukan analisis data dari sensor untuk membangung profil kebiasaan penghuni rumah, sehingga berbagai fungsi rumah dapat dijalankan secara otomatis. 


Bagaimana proses penelitiannya?

Setelah studi literatur, yang harus dilakukan adalah mencari rumah tinggal untuk dijadikan sebagai test bed penelitian. Kemudian dilakukan identifikasi aktivitas penghuni rumah yang akan diamati, dan dirancang sistem sensor yang sesuai. 


Setelah semua sensor dipasang, dilakukan pengambilan data secara terus menerus selama beberapa minggu agar didapatkan data yang cukup. Proses terakhir adalah melakukan analisis data, di antaranya untuk mengetahui pola spasial-temporal aktivitas penghuni rumah.

Apa yang menjadi tantangan di program ini?

Tantangan terberat adalah pada saat pengambilan data, antara lain kendala bahasa untuk berkomunikasi dengan penghuni rumah yang tidak semua lancara berbahasa Inggris (sedangkan bahasa Jerman saya pun pas-pasan). 

Sensor yang kadang rusak sehingga data menjadi tidak akurat dan keterbatasan untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di dalam rumah (sebagai ground truth dalam analisis data) dengan kondisi saya sebagai pengamat eksternal.



Suka duka selama penelitian?

Bisa jalan-jalan, dapat banyak kenalan, dan bisa mengenal secara detail kehidupan keluarga di Austria (walau kadang berasa seperti di acara Big Brother). Dukanya terasa kalau sedang kangen rumah atau sedang capai melihat data yang kadang sudah susah-susah dikumpulkan tapi ternyata tidak bisa terpakai, jadi sedih. 


Bagaimana hasilnya?

Data sudah berhasil dikumpulkan dan akan dibuka untuk publik karena saat ini public dataset dari smart home masih terbatas dan belum ada standard. Untuk analisis data sekarang masih dalam tahap visualisasi data sensor. Berikutnya akan diimplementasikan beberapa algoritma untuk mengenali aktivitas penghuni berdasarkan pola kebiasaanya sehari-hari.

Rencana ke depannya apa?

Sedang menimbang-nimbang antara mengajar atau menjadi independent data analyst (atau jadi ibu rumah tangga, haha)


No comments:

Post a Comment