/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;

Tuesday, 26 May 2015

Spring Greetings for Education Day

Kumaha Damang masyarakat Indonesia di Austria?
Semoga musim spring ini (summer soon!) merupakan lembaran baru bagi kehidupan kita semua. 

Karena tanggal 2 May adalah Hari Pendidikan Nasional, tema yang cocok untuk Newsletter May 2015 kali ini adalah tentang pendidikan. Ya, pendidikan adalah hak semua manusia. Dari anak tukang becak sampai anak seorang presiden, mereka berhak mengenyam pendidikan. Selain karena manusia dilahirkan dengan rasa keingintahuan, pentingnya pendidikan diantaranya untuk mendapatkan pengetahuan, pencerahan, pekerjaan, dan keahlian. Pentingnya kesempatan berpendidikan adalah hal yang perlu kita ingat dalam hari pendidikan nasional ini. 

Orang-orang hebat seperti Butet Manurung yang mendirikan Sokola Rimba adalah contoh memperjuangkan pendidikan bagi orang-orang yang tidak memiliki akses. Ia memiliki kesempatan belajar dan juga memberikan kesempatan bagi orang lain. Dan ini membuat saya berpikir.

Jadi, ada aspek lain yang menurut saya juga perlu diingat, pendidikan penting untuk menjadikan manusia yang lebih baik dan berkarakter. Saya tanya diri saya sendiri, "Apakah saya sudah menjadi manusia yang lebih baik? Apakah pengetahuan dan keahlian yang saya miliki menjadikan saya manusia yang lebih baik? Dan apa ukuran baik?"

Menurut saya, pendidikan tidak hanya sebatas pelajaran di sekolah atau universitas. Setelah kita berhasil berjuang dalam menyelesaikan pendidikan akademis, hidup pun juga merupakan sekolah. Sesuai dengan quote yang entah kenapa melekat di pikiran:

"You never stop learning until you die."

Saya setuju. Seperti bernafas.

And you can learn from anywhere from anyone, dengan tujuan: to be a better person.

Seperti pepatah, "padi semakin berisi semakin merunduk." 

Yang saya pelajari dari pepatah tersebut adalah semakin kita berpengetahuan, semakin kita rendah hati, sabar, dan menghargai satu sama lain. 
Ketika seseorang yang dengan segala prestasi, pengalaman, penghargaan, dan pendidikan yang tinggi, namun dia suka menyakiti orang lain, apakah itu mencerminkan orang yang berpendidikan?
Ketika dia dengan ahli mencuri uang publik, apakah itu pantas?

 Semua manusia berhak akan pendidikan untuk menjadi manusia yang berpendidikan. 





No comments:

Post a Comment