/* Whatsapp css setting */ .tist{background:#35BA47; color:#fff; padding:2px 6px; border-radius:3px;} a.tist:hover{color:#fff !important;

Friday 24 April 2015

Cerita di Awal Musim Semi: Dari Innsbruck untuk Austria

by Arko Jatmiko Wicaksono

“April Cemerlang”


Kebahagiaan kami penghuni kota kecil.. yang terletak di tepian sungai Inn.. semakin meluap, ketika kalender beranjak dari bulan Maret menuju bulan April. Semenjak pertengahan bulan lalu, kota ini sudah mulai diramaikan oleh berbagai festival menyambut datangnya musim semi. Atraksi pertunjukan jalanan mulai merebak di pusat-pusat keramaian: di Altstadt, di Maria Theresian Strasse, dan sebagainya. Bunga-bunga bermekaran indah, muda-mudi aktif berselancar ski. Dan kami tidak mau ketinggalan. Inilah saatnya menyanyikan lagu kesukaan saya: “Libur telah tiba..! hore..hore..!” 

Agenda besar kami kali ini ialah jalan-jalan ke “kastil-inspirator” adanya logo kartun Walt Disney: ‘Neuschwanstein Castle’ di Jerman. Tentu saja, untuk kesana, kami harus menyiapkan perbekalan lengkap seperti passport, kamera, tiket, dan tidak lupa kanvas! Kanvas?? Benar, kanvas. Karena pada liburan kali ini ada anggota rombongan yang berencana melukis pemandangan alam langsung di tempat kejadian! Hotspot, bro! 



Mengingat perjalanan cukup jauh dan melelahkan, 
maka ada baiknya persiapkan bekal makan/minum
 snack untuk dikonsumsi selama perjalanan. Pun bagi Anda yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Eropa (dan tidak bisa berbahasa Jerman – seperti saya), maka tidak ada salahnya untuk bersiap-siap membawa peta atau sediakan aplikasi google map di mobile Anda. Terkadang, jadwal transportasi (kereta) lokal di cancel/berubah rutenya sehigga harus siap-siap berbagai kemungkinan langkah antisipasi. 

Dengan ber-9 orang, kami berangkat dari kota Innsbruck. Destinasi pertama kami adalah menuju Garmisch. Dari Garmish perjalanan dilanjutkan dengan ganti bus ke arah Reutte in Tyrol.  Untuk diketahui, saat kami tiba di Garmish, maka kami harus memesan ulang tiket guna dipakai di wilayah Bavaria. 

“Gak ada loe gak rame! Coy..!”

Selain lebih akrab, piknik bersama teman-teman terasa lebih asyik dan mengesankan. Pun harga tiket jauh lebih murah saat kita memutuskan untuk membelinya secara berombongan. Tiket Bavarian yang kami beli di Garmish jatuhnya hampir 1/5 kali lipat dibanding jika kita hanya pergi jalan-jalan sebagai seorang single traveller (apalagi kalau single lady) – bisa bakal ditanya-tanya orang: “permisi Non, saya (pura-pura) mau numpang tanya. Kalau mau ke Fussen, arahnya kemana ya? Abang tersesat di hatinya Non, nih..?” # Nah,lho..  

Dari Garmish perjalanan kami lanjutkan menuju Reutte in Tyrol, untuk selanjutnya oper lagi dengan mini bus menuju ke Fussen. Mahalnya tiket perjalanan kali ini, rasanya terbayar lunas, saat kita memasuki daerah sekitaran Reutte in Tyrol. Disana kami disuguhi dengan panorama alam yang luar biasa cantik dan mempesona.. Ladang hijau nan luas hijau kecoklatan, rumah khas gaya Eropa yang eksotik dan pegunungan Alpen dengan toping salju yang menawan.. daya pikatnya begitu kuat, seolah-olah seperti cerita ‘seorang pangeran yang terpesona dengan kecantikan sang putri impian’.



Sesampainya di Fussen, rombongan turis asal
Jepang, Korea dan Cina memadati bus yang akan mengantar kami menuju kastil. Untuk bisa masuk ke kastil tersebut kita masih harus merogoh gocek sekitar 12 Eur/orang. Di sana ada pilihan bahasa, dengan bahasa apa kita ingin si tour guide mengantar? Biasanya jam sekian khusus ditujukan bagi pengunjung yang ingin diberi penjelasan oleh tour guide berbahasa Italia. Jam berikutnya untuk tour guide berbahasa Jerman, Inggris dan seterusnya. Nah, ini dia kastilnya..


“Sekilas tentang Kastil Neuschwanstein”














Kastil yang dibangun pada abad ke-19 ini terletak di puncak pegunungan di Jerman, di dekat Hohenschwangau dan Füssen, Bayern barat daya. Kastil ini dibangun oleh Ludwig II dari Bavaria. Walaupun pemotretan interior kastil tidak diperbolehkan, kastil ini merupakan bangunan yang paling banyak difoto di Jerman. Tempat ini merupakan salah satu destinasi pariwisata.  Kastil ini telah dibuka untuk umum sejak tahun 1886 dan setiap tahun, sekitar 1.3 juta orang mengunjungi kastil ini, dengan 6.000 orang per hari pada musim panas. [“hasil comot dari Wikipedia”]. 



Nah, selama di kastil, ada cerita bergambar terpampang di dinding-dinding kastil tersebut, dipakai sebagai interior dalamnya. Hal menarik yang saya amati dari kastil ini ialah ketepatan pemilihan tempat pembangunan kastilnya. Berada di atas bukit, dengan dikelilingi oleh sungai, lembah, danau, serta pemandangan tanah lapang yang begitu indah dapat kita saksikan ketika kita melongok keluar dari jendela dalam kastil tersebut. Rasanya tidak lengkap jika kita berlibur cuma beberapa jam saja. Tapi apa boleh dikata. Semoga bisa dilanjut lagi di lain kesempatan. Demikianlah sedikit cerita untuk mengawali musim semi di benua Eropa. 





Dari Innsbruck, bercerita untuk Austria. Salam.





No comments:

Post a Comment